Minggu, 27 Oktober 2013

Mentari FSDI bersama Mas Hery


            Sebuah persiapan barangkali sangat penting sekali dalam mengarungi jalan dakwah. Dakwah sering dipersepsikan dengan makna menyeru pada kebaikan dan mencegah dari segala perbuatan yang mungkar. Tentu bagi sang juru dakwah atau pendakwah menjadi sebuah pondasi awal mereka untuk terjun ke dunia yang membawa kebaikan dunia dan akhirat itu. Hari ini kamis (24/10) di ruang kuliah D43 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang diadakan acara Mentari. Acara mingguan dengan kepanjangan mentadaburi risalah islam ini merupakan program kerja dari bidang Kaderisasi Forum Studi Dinamika Islam. Lembaga Dakwah Fakultas Ilmu Sosial ini sengaja memberi nama yang unik pada setiap kegiatannya agar menjadi daya tarik civitas akademika kampus merah UNP itu. Seperti setiap selasa sore ada chattingan yang dimotori oleh bidang syi’ar Islam dan agenda terakhir ada twiter FSDI. Twiter merupakan singkatan dari Training Wawasan Terpadu bersama FSDI. Sebagai lembaga dakwah fakultas FSDI tidak ketinggalan dengan perkembangan zaman.
            Pada mentari kali ini berbicara tentang bekal jalan dakwah. Hery Susanto, S.Pd atau yang akrab disapa mas Hery ditunjuk bidang kaderisasi dalam membahas materi itu. Pengikutnya sedikit, tugasnya banyak, jalannya panjang dan penuh akan rintangan. Kata-kata itu merupakan tabi’at atau ciri-ciri dari jalan dakwah yang diutarakan Mas Hery. Tentu dakwah tak semudah yang dipikirkan. Banyak orang yang muntaber (mundur tanpa berita) dalam dunia dakwah ini. Tingkat pemahaman seseorang atau juru dakwah tidak bisa terlepas dari keikutsertaannya dalam setiap agenda-agenda yang membahas kajian Islam. Sebab di sanalah letak level dari pemahaman seseorang dalam dakwah. Al-Qur’an, Sirah Rasulullah dan Para Sahabat serta dari ibadah shalat yang khusuk merupakan sumber darimana seseorang pendakwah mendapati bekal jalan dakwah.
            Eksistensi dakwah di dunia kampus tidak terlepas dari peranan mahasiswa ADK (Aktivis Dakwah Kampus). Segala kegiatannya selalu berkecimpung dengan dunia dakwah. Baik mengangkatkan acara, mengikuti kajian islam, mengikuti mentoring dan lain sebagainya. Dengan aktifitas seperti itu akan membawa mereka pada sebuah pemahaman dakwah. Mereka tidak lagi berdakwah untuk diri mereka dan mahasiswa di kampus mereka. Namun, bagaimana mereka juga diharapkan mampu berdakwah di sekitar tempat tinggal mereka berada. Dalam Al-Qur’an juga sudah dijelaskan secara terang mengenai fungsi da’i atau pendakwah yang merupakan sosok penerus dakwah Nabi Muhammad SAW. Ketika berdakwah banyak yang akan kita lakukan. Seperti mengajak objek dakwah membaca tilawah di waktu senggang, mengajak shalat ke masjid dan lain-lain. Tergantung bagaimana mem-variasikan metode dakwah sesuai pemahaman sang juru dakwah. Mahasiswa sebagai ujung tombak perubahan, tentu sangat diharapkan sekali. Terutama mengajak teman-temannya melakukan perbuatan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah swt. (HASAN ASYHARI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar