Makalah
Strategi Pembelajaran Sosiologi Antropologi
“Delapan Kompetensi Dasar
Mengajar Seorang Guru”
Oleh:
Kelompok 3
1.Hasan Asyhari 16228/2010
1.Hasan Asyhari 16228/2010
2.Yonda Ilham Pratama 18607 /2010
3.SR.Firdaus 18602 /2010
4.Noviza Wira Sari 16238/2010
5.Chintya Arjuna 18603/2010
Prodi
Pendidikan Sosiologi Antropologi
Jurusan
Sosiologi
Fakultas
Ilmu Sosial
Universitas
Negeri Padang
2012
“Delapan Kompetensi Dasar Mengajar Seorang Guru”
Seorang guru professional telah
mengikuti beberapa pelatihan yang berkaitan dengan keterampilan dasar mengajar.
Dalam keterampilan dasar mengajar tersebut ada 8 keterampilan yang dapat
digunakan guru selama proses belajar mengajar yaitu; keterampilan bertanya,
keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi,
keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
ketrampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas,
ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.
1. Keterampilan
Bertanya
Ada yang mengatakan bahwa “berpikir
itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta
respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan dapat berupa
pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi
bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam
proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan
yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan
dampak positif. Pertanyaan yang baik di bagi manjadi dua jenis, yaitu
pertanyaan menurut maksudnya dan pertanyaan menurut taksonomo Bloom.
Pertanyaan menurut maksudnya terdiri
dari : Pertanyaan permintaan ( compliance question), pertanyaan retoris
(rhetorical question), pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting
question) dan pertanyaan menggali (probing question). Sedangkan pertanyaan
menurut taksonomi Bloom, yaitu: pertanyaan pengetahuan (recall question atau
knowlagde question), pemahaman (conprehention question), pertanyaan penerapan
(application question), pertanyaan sintetis ( synthesis question) dan
pertanyaan evaluasi (evaluation question).
Untuk meningkatkan partisipasi siswa
dalam proses belajar mengajar, guru perlu menunjukkan sikap yang baik pada
waktu mengajukan pertanyaan maupun ketika menerima jawaban siswa. Dan harus
menghindari kebiasaan seperti : menjawab pertanyaan sendiri, mengulang jawaban
siswa, mengulang pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan dengan jawaban
serentak, menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya dan mengajukan
pertanyaan ganda. Dalam proses belajar mengajar setiap pertanyaan, baik berupa
kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respons siswa sehingga dapat menambah
pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, di masukkan dalam
golongan pertanyaan. Ketrampilan bertanya di bedakan atas ketrampilan bertanya
dasar dan ketrampilan bertanya lanjut.
Keterampilan
bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam
mengajukan segala jenis pertanyaan. Komponen-komponen yang di maksud adalah :
Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singakat, Pemberian acuan, pemusatan,
Pemindah giliran, Penyebaran, Pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan. Sedangkan
ketrampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari ketrampilan bertanya dasar
yang lebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa,
memperbesar pertisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri.
Ketrampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan komponen-komponen
bertanya dasar. Karena itu, semua komponen bertanya dasar masih dipakai dalam
penerapan ketrampilan bertanya lanjut. Adapun komponen-komponen bertanya lanjut
itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan,
Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan
terjadinya interaksi.
Cara
bertanya yang baik bisa dilakukan dengan cara:
1.
Tunjukkan
keantusiasan dan kehangatan
2.
Berikan
waktu secukup nya untuk berpikir
3.
Atur lalu
lintas bertanya jawab
4.
Hindari pertanyaan
ganda
Cara
meningkatkan kualitas pertanyaan :
1.Berikan
pertanyaaan secara berjenjang
2.Gunakan
pertanyaan untuk melacak
2. Keterampilan
Memberikan Penguatan
Penguatan (reinforcement) adalah
segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun non verbal, yang
merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,
yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si
penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga
merupakan respon terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Penggunaan
penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap positif
terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa
terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan
meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah laku siswa yang produktif.
Ketrampilan memberikan penguatan terdiri dari beberapa komponen yang perlu
dipahami dan dikuasai penggunaannya oleh mahasiswa calon guru agar dapat
memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis.
Komponen-komponen itu adalah :
Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan,
persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan
berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatan
dengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan,
penguatan berupa simbol atau benda dan penguatan tak penuh. Penggunaan
penguatan secara evektif harus memperhatikan tiga hal, yaitu kehangatan dan
evektifitas, kebermaknaan, dan menghindari penggunaan respons yang negatif.
3. Keterampilan
Mengadakan Variasi
Variasi stimulus adalah suatu
kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang di tujukan
untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar, siswa
senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh partisipasi. Variasi dalam
kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam
pengajaran, yang dapat di kelompokkan ke dalam tiga kelompok atau komponen,
yaitu : - Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan variasi suara
(teacher voice), Pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan atau kebisuan
guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact and
movement), gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi wajah guru, dan
pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru ( teachers movement). -
Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat pengajaran
bila ditunjau dari indera yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga
bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba.
Adapun variasi penggunaan alat antara lain
adalah sebagai berikut : variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual
aids), variasi alat atau bahan yang dapat didengart (auditif aids), variasi
alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan variasi alat atau bahan yang
dapat didengar, dilihat dan diraba (audio visual aids). - Variasi pola interaksi
dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan murid dalam kegiatan belajar
mengajar sangat beraneka ragam coraknya. Penggunaan variasi pola interaksi
dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk
menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan.
4. Keterampilan Menjelaskan
Yang dimaksud dengan ketrampilan
menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara
sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya.
Secara garis besar komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu
: Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan,
penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan
penggunaan hukum, rumus, atau generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang
telah ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian
tekanan, dan penggunaan balikan.
5. Keterampilan Membuka dan Menutup pelajaran
Yang dimaksud dengan membuka
pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar
mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga
usaha tersebut akan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar.
Sedangkan menutup pelajaran (closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.
Komponen ketrampilan membuka
pelajaran meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi
acuan melalui berbagai usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antara
materi-materi yang akan dipelajari. Komponen ketrampilan menutup pelajaran
meliputi: meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti
pelajaran dan membuat ringkasan, dan mengevaluasi.
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses
yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang
informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan,
atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan
siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses
yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan
kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya
ketrampilan berbahasa.
7. Keterampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan
guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan
mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Dalam
melaksanakan ketrampilan mengelola kelas maka perlu diperhatikan komponen
ketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar
yang optimal (bersifat prefentip) berkaitan dengan kemampuan guru dalam
mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran, dan bersifat represif ketrampilan
yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan
dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk mengembalikan
kondisi belajar yang optimal.
8. Keterampilan
Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara fisik bentuk pengajaran ini
ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 – 8 orang untuk
kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan
perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.
Komponen ketrampilan yang digunakan
adalah: ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, ketrampilan
mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar dan ketrampilan
merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Diharapkan setelah menguasai delapan
ketrampilan mengajar yang telah dijelaskan di atas dapat bermanfaat untuk
mahasiswa calon guru sehingga dapat membina dan mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan tertentu mahasiswa calon guru dalam mengajar.
Ketrampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan,
diperoleh balikan (feed back) yang cepat dan tepat, penguasaan komponen
ketrampilan mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan perhatian secara
khusus kepada komponen ketrampilan yang objektif dan dikembangkannya pola
observasi yang sistematis dan objektif.
Jadi,
berdasarkan delapan kompetensi yang telah dijelaskan di atas, yang paling penting bagi
guru adalah bagaimana cara guru dapat menggunakan agar proses pembelajaran
dapat berjalan baik. Selaha satu faktor yang dapat mengukur proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik, makin banyaknya jumlah siswa bertanya.
Daftar Pustaka
Fareid Wadjdi.2005. Praktik Mengajar “Modul Diklat Calon Widyaiswara”. Jakarta: LAN.
___________.2007. Pedoman Microteaching. Jakarta: UNJ.
Moh. Uzer Usman.
Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Baru.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Prenada
Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar